Di tahun 1985 Desa Penggarit masih terasa asri, sebagian warga desanya masih tradisional. Bertani, berkebun adalah mata pencaharian utama. Terlihat lahan kosong ditanami pohon singkong, yang melambai-lambai diterpa tiupan angin sore.
Selain bertani ada satu lagi mata pencaharian yang umum dilakukan didesa Penggarit, yaitu ngalas. Ngalas adalah mencari kayu bakar dihutan. Di tahun 1985 hutan penggarit masih banyak dihuni oleh binatang yang bernama Celeng. Kata orang celeng haram dan memang haram dalam ajaran Islam. Tetapi Celeng tetaplah buruan bagi pada pemburu. Dengan peralatan tombak para pemburu dapat menyergap celeng.
Adalah seorang gadis yang bernama Indri. Indri merupakan 2 orang bersaudara. Dia pergi merantau ke Jakarta seperti umumnya mayoritas gadis di Penggarit. Dengan bekal sekolah SD dia mencari pekerjaan dan akhirnya menemukannya. Menjadi pembantu adalah pekerjaan yang umum, karena memang tidak ada pilihan lain.
Pada suatu hari, ada seorang jejaka tampan yang menaksirnya. Jejaka itu berasal dari daerah timur. Dia seorang yang taat beragama, menghormati keluarga dan sangat menyayangi adik-adiknya. Tibalah suatu saat dia mengungkapkan perasaan cintanya. Dengan nada sedikit gemetar jejaka itu mengutarakan cintanya kepada Indri. Alangkah terkejutnya Indri, keringat dingin keluar dari tubuhnya.
Bersambung...
Selain bertani ada satu lagi mata pencaharian yang umum dilakukan didesa Penggarit, yaitu ngalas. Ngalas adalah mencari kayu bakar dihutan. Di tahun 1985 hutan penggarit masih banyak dihuni oleh binatang yang bernama Celeng. Kata orang celeng haram dan memang haram dalam ajaran Islam. Tetapi Celeng tetaplah buruan bagi pada pemburu. Dengan peralatan tombak para pemburu dapat menyergap celeng.
Adalah seorang gadis yang bernama Indri. Indri merupakan 2 orang bersaudara. Dia pergi merantau ke Jakarta seperti umumnya mayoritas gadis di Penggarit. Dengan bekal sekolah SD dia mencari pekerjaan dan akhirnya menemukannya. Menjadi pembantu adalah pekerjaan yang umum, karena memang tidak ada pilihan lain.
Pada suatu hari, ada seorang jejaka tampan yang menaksirnya. Jejaka itu berasal dari daerah timur. Dia seorang yang taat beragama, menghormati keluarga dan sangat menyayangi adik-adiknya. Tibalah suatu saat dia mengungkapkan perasaan cintanya. Dengan nada sedikit gemetar jejaka itu mengutarakan cintanya kepada Indri. Alangkah terkejutnya Indri, keringat dingin keluar dari tubuhnya.
Bersambung...